Kamis, 10 Oktober 2019

Kecuali Candi Borobudur, Terbukti Ada 10 Warisan Kebiasaan Indonesia yang Diakui UNESCO



Kebiasaan Indonesia memang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Kebayang gak tuh ada berapa banyak kebudayaan yang bertebaran di sana? Telah pasti banyak sebab terdapat sekitar 1.340 suku bangsa berdasarkan BPS pada tahun 2010. Telah pasti ada banyak banget dong hasil kebudayaannya? Capek gak tuh ya yang ngerjain sensusnya.
Indonesia terbukti memang semestinya berbangga, pasalnya banyak juga lho kultur Indonesia yang diakui oleh UNESCO. Gak hanya satu atau dua kultur yang diakui alias banyak. Mungkin selama ini kau taunya hanya Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Terbukti ada lagi yang lain lho, mulai dari pertunjukan kultur sampai kulinernya. Penasaran? Nih YuKepo udah siapin buat kau 10 warisan kultur Indonesia yang diakui UNESCO khusus buat kau doang. Yuk Cekidot!
1. Wayang Kulit
Wayang Kulit rupanya masuk ke dalam kultur Indonesia yang diakui UNESCO semenjak tahun 2003 yang lalu. Kesenian asal Jawa yang berasal dari kata ‘Ma Hyang’ yang berarti roh, dewa atau Maha ini juga mengacu pada arti ‘Wayang’ itu sendiri dalam bahasa Jawa ialah bayang-bayang.
Cerita wayang kulit berasal dari cerita naskah Ramayana dan Mahabharata. Pertunjukan bayang-bayang ini memang dimainkan oleh seorang dalang sebagai naratornya dan diiringi musik gamelan beserta lagu dari sindennya.
2. Keris
Sama dengan Wayang Kulit yang berasal dari Jawa, begitupula Keris. Senjata tradisional khas Jawa ini teregistrasi di UNESCO semenjak tahun 2005. Keris yang dahulunya ialah senjata tajam pada zaman kerajaan kini ini lebih banyak diaplikasikan sebagai aksesoris dan koleksi benda sejarah.
3. Batik
Batik ialah kain yang bergambar atau bermotif yang dilukis mengaplikasikan malam (lilin cair) sehingga menyusun pola tertentu. Masing-masing tempat pembuat batik mempunyai ciri khasnya tersendiri. Lazimnya masing-masing pola mengandung arti filosofis tersendiri juga. Pembuatan batik ini kini tak lagi cuma dengan mengaplikasikan cara tulis, tetapi ada juga yang cetak dan cap. Batik juga termasuk ke dalam warisan kultur oleh UNESCO semenjak tahun 2009.
Sependapat Gak Jika Sekolah Buatan Kolonialisme Belanda Ini Jadi Pendahulu Pengajaran di Indonesia?
Senjata Tradisional Khas Indonesia Ini Sukses Bikin Penjajah Ngibrit
Indonesia Wajib Berbangga, Prestasi Kontingen Garuda Sukses Ciptakan Penentraman Dunia
4. Gamelan
Gamelan yaitu musik ansambel yang menggabungkan suara-suara etnik yang berasal dari alat musik gong, kenong dan melodi yang lainnya. Gamelan ini sendiri lazimnya dimainkan untuk mengiringi upacara adat. Gamelan sendiri telah masuk ke dalam warisan dunia ala UNESCO semenjak tahun 2014 silam.
5. Sekaten
Sekaten yaitu perayaan hari besar peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW yang dilakukan pada tiap-tiap tanggal 5 bulan Mulud dalam penanggalan Jawa. Upacara ini dipelopori oleh Sultan Hamengkubuwana I untuk mengundang rakyat dan memeluk agama Islam.
Rangkaian acara ini semacam itu bermacam, dari mulai iring-iringan abdi dalem keraton bersama dua set gamelan yang dikeramatkan yang akan dimandikan. Dilanjutkan dengan acara Grebeg Muludan yang memberi tahu sebuah gunungan berisi makanan serta buah dan sayur untuk diperebutkan para warga. Sebab kebiasaan yang unik hal yang demikian, karenanya UNESCO mempertimbangkan Sekaten sebagai salah satu warisan kultur pada tahun 2014 lalu.
6. Lumpia
Lumpia yaitu salah satu makanan khas Semarang yang memang telah teruji kelezatannya. Bagi orang-orang yang berkunjung ke Semarang tanpa mencicipi lumpia, belum dapat dibilang dia telah pernah ke Semarang. Soalnya makanan yang satu ini memang ialah ikon masakan dari Ibukota Jawa Tengah ini. Padahal memang makanan ini bukan sah lahir dari tangan orang Indonesia, Lumpia telah masuk ke dalam warisan kultur pada tahun 2014 silam.
7. Angklung
Warisan kultur yang satu ini datang dari tanah Pasundan. Angklung ialah alat musik tradisional yang terbuat dari bambu dengan sistem digoyangkan. Alat musik yang berbentuk menyerupai barisan pipa ini semenjak tahun 2014 teregistrasi sebagai warisan kultur dari UNESCO.
8. Tari Saman Gayo
Tari Saman yaitu sebuah tarian khas Suku Gayo. Tarian ini lazimnya ditampilkan dalam momen-momen adat. Tarian yang disisipi dengan lagu ini mengaplikasikan lirik dalam Bahasa Gayo. Tarian yang menuntut kekompakan dan keseragaman gerak ini telah banyak dilirik oleh kalangan Internasional. Gak heran seandainya tarian ini telah termasuk warisan kultur non-benda ala UNESCO pada 2011 lalu.
9. Noken
Pernah liat di layar kaca perihal orang-orang Papua yang membawa ransel dengan sistem disangkutkan di kepala? Nah, ransel hal yang demikian bernama Noken. Ransel yang terbuat dari serat kayu ini mempunyai fungsi yang sama dengan ransel lain ialah untuk membawa barang-barang atau hasil kebun.
Ransel ini ialah perlambangan kedewasaan bagi para perempuan, cuma perempuan yang dapat membikin Noken yang dapat dianggap dewasa dan bertanda siap menikah. Kecuali itu, cuma orang Papua aja yang boleh membikin Noken. Sebab keunikannya ini, UNESCO mempertimbangkan Noken sebagai warisan kultur semenjak 2012 lalu.
10. Subak
Subak yaitu sebuah organisasi di Bali yang secara khusus menjalankan pembatasan pengairan sawah yang sesuai dipakai di Bali. Bagi masyarakat Bali Subak bukan cuma sebagai metode irigasi. Subak telah menjadi konsep kehidupan bagi masyarakat Bali yang telah dikerjakan selama ratusan tahun.
Subak ialah ilustrasi seketika mengenai filosofi Tri Hita Karana yang artinya tiga penyebab terciptanya kebahagiaan dan kesejahteraan. Oleh sebab itu UNESCO memberikan apresisasi kepada Subak ini dengan menetapkannya menjadi warisan kultur semenjak 2012 lalu.
Ternyata keren kan? Berbangga ya kita rupanya banyak juga warisan kultur Indonesia yang diakui UNESCO. Kita sebagai pemuda juga terbukti wajib berbangga dengan kebudayaan hal yang demikian. Apalagi telah diakui di mata dunia. Nah, saatnya untuk melestarikan kebudayaan hal yang demikian biar gak sirna tergerus zaman. Gak berkeinginan kan seandainya keesokannya kebudayaan kita masuk ke daftar kebudayaan yang telah punah? Hiih amit-amit deh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar